Jakarta - Dear Butter lahir pada Desember 2020, di tengah pandemi COVID-19, saat risiko bisnis sedang tinggi-tingginya karena perekonomian sedang tidak bagus.
Dan keputusan sang owner, Bobby Handoko, tidak salah karena sampai saat ini antrean pembeli masih tetap tampak di gerai Dear Butter. Bahkan Bobby membenarkan kabar bahwa croffle di gerai-gerai Dear Butter kerap sold out.
"Karena mungkin lagi PPKM ini mungkin orang mikir walk in-nya sepi ya. Cuma kalau bisa dilihat, walk in pun tetap ramai. Mungkin yang di mal, walk in-nya memang ditutup. Kan nggak boleh, hanya online. Tapi kalau yang di luar-luar mal ini, itu walk in tetap banyak," tuturnya dalam program Viral di detikcom.
Bobby mengungkapkan, dalam sehari, gerai Dear Butter bisa menjual 1.600 croffle. Itu berarti sekitar 550 porsi paket 3 pc seharga Rp 27 ribu.
"Kalau di Indonesia mungkin hampir 50 gerai. Karena ada di Palembang, Pekanbaru, Jambi, Semarang, Surabaya. Samarinda juga ada. Lebih dari 30 gerai di Jakarta," kata Bobby menjelaskan sebaran gerai Dear butter di Indonesia.
Bobby mengatakan kunci dari bisnis croffle Dear Butternya adalah inovasi. Selain itu, Bobby mengaku terus menyempurnakan croffle Dear Butter dengan mendengar masukan dari orang-orang di sekitarnya, terutama pembeli.
"Kita tetap harus inovasi, terus inovasi ya, kita harus yakin sama produk kita dulu. Kita yakin, ya bukan hanya diri sendiri, kita juga harus dengerin feedback dari customer yang udah cobain. Kita coba sempurnain, dan kebetulan orang banyak yang suka. Cocoklah di lidah orang Indonesia, ini cocok, makanya kita berani buka outlet yang banyak," ujar Bobby.
Croffle di Dear butter berbeda dengan di tempat lain. Bobby mengatakan pembeda paling kentara adalah 5 pilihan saus atau olesan yang disertakan dalam setiap paket pembelian.
Lebih lanjut misi Bobby adalah membuka Dear Butter di mana saja. Mulai tempat-tempat orang berduit berkumpul sampai dengan di ruko atau pinggir jalan. Dia berharap bisa menyebarkan kebahagiaan dengan croffle Dear Butter miliknya.
"Tagline kita kan sebenarnya croffle ini A Bite of Happiness. Jadi kenapa kita bilang happiness? Karena yang kita dengar dari customer-customer, orang yang udah makan tuh mood-nya langsung naik, seneng, happy. Ya jadi kita pengin happiness ini kita pengin share. Makanya kita nggak mau buka outlet Dear Butter ini hanya di high end mall. Kita nyebar. Mulai high end mall, medium class mall, di ruko, di pinggir jalan, kontainer, itu semua ada," tuturnya.
Source: https://news.detik.com/berita/d-5646646/viral-penganan-croffle-bukti-inovasi-bisa-kalahkan-pandemi